Mengenal Tinnitus Sensasi Telinga Berdenging

Mengenal Tinnitus Sensasi Telinga Berdenging
Ilustrasi: Shutterstock.com

WartaNiaga – Dokter umum, dr Handri Irawan MMRS, mengajak masyarakat mengenal Tinnitus sensasi telinga berdenging yang dapat terjadi pada telinga kiri, telinga kanan, atau pada kedua telinga.

Baca Juga : 12 Gejala Umum Diabetes yang Perlu Diwaspadai 

“Tinnitus bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari kondisi lain, misalnya gangguan di organ dalam telinga, gangguan di dalam pembuluh darah, atau karena efek samping obat-obatan,” kata dia lewat akun media sosialnya, Twitter @drhandri.

Tinnitus atau kuping berdengung merupakan kondisi yang bisa dialami semua orang pada segala usia, baik anak-anak maupun lansia.

“Namun, gejala ini lebih sering dialami oleh orang yang usianya di atas 60 tahun,” ujar dia.

Penyebab Tinnitus

Di dalam telinga, jelas dr Handri, terdapat rambut-rambut halus yang berfungsi menerima gelombang suara dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.

“Selanjutnya, saraf pendengaran di dalam telinga akan menghantarkan sinyal listrik tersebut ke otak, untuk diterjemahkan menjadi bunyi-bunyi yang kita dengar,” ujar dia.

Apabila rambut-rambut halus tersebut rusak, saraf pendengaran akan mengirim sinyal listrik yang acak ke otak.

“Kondisi inilah yang menyebabkan kuping seperti mendengar suara meski sebenarnya tidak ada,” kata dr Handri.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada rambut-rambut di dalam telinga adalah:

1. Kondisi yang memengaruhi telinga

Sebagian besar telinga berdengung disebabkan oleh kondisi berikut;

•Penyakit Meniere, yaitu gangguan pada telinga yang bisa menyebabkan vertigo hingga kehilangan pendengaran

•Cedera pada kepala dan leher yang memengaruhi saraf pendengaran atau bagian otak yang terhubung ke fungsi pendengaran

•Disfungsi tuba eustachius atau saluran di telinga yang terhubung ke tenggorokan, bisa akibat kehamilan, obesitas, atau radioterapi

•Ketegangan pada otot di telinga bagian dalam, misalnya akibat multiple sclerosis

•Kotoran telinga yang terlalu banyak sehingga menumpuk dan mengeras di saluran telinga

•Pengerasan tulang di telinga tengah (otosklerosis) yang disebabkan oleh kelainan pertumbuhan tulang

•Tumor jinak di saraf penghubung otak dan telinga yang mengontrol keseimbangan dan pendengaran (neuroma akustik)

2. Gangguan pada pembuluh darah

Pada kasus yang jarang terjadi, telinga berdengung dapat disebabkan oleh gangguan pada pembuluh darah, misalnya;

•Tumor yang menekan pembuluh darah di kepala atau leher

•Gangguan aliran darah akibat penyempitan pembuluh darah di leher

•Penumpukan kolesterol di dalam pembuluh darah dekat telinga bagian tengah dan dalam

•Tekanan darah tinggi

3. Efek samping obat-obatan

Beberapa obat dapat menyebabkan atau memperburuk Tinnitus, terutama bila dikonsumsi dalam dosis tinggi.

“Terkadang, Tinnitus hilang setelah berhenti mengonsumsi obat ini,” ujar dr Handri.

Sejumlah obat tersebut adalah:

•Antibiotik, contohnya erythromycin dan neomycin

•Obat untuk kanker, seperti methotrexate dan cisplatin

•Obat diuretik, misalnya furosemide

•Antidepresan

•Aspirin

•Kina

Faktor Risiko Tinnitus

dr Handri menyampaikan telinga berdengung dapat dialami oleh setiap orang, tetapi orang dengan faktor di bawah ini berisiko lebih tinggi terserang Tinnitus:

•Berusia lanjut, terutama di atas usia 60 tahun

•Sering mendengar suara yang terlalu keras, misalnya karena berprofesi sebagai tentara, musisi, pekerja di pabrik atau konstruksi

•Berjenis kelamin laki-laki

•Memiliki kebiasaan merokok

•Tidak dapat mengelola stres dengan baik

•Sering mengonsumsi minuman beralkohol atau berkafein