PTPN V Bangun PTBg Co-Firing Bersama Jepang

PTPN V Bangun PTBg
Instalasi Pembangkit Tenaga Biogas di salah satu Pabrik Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara V. Foto: Arsip PTPN V.

WartaNiagaPTPN V atau Perkebunan Nusantara V melakukan kerja sama dengan Aiken Kakoki Jepang untuk bangun Pembangkit Tenaga Biogas atau PTBg co-firing.

Kerja sama antara PTPN V yang merupakan anak usaha PTPN III yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet untuk bangun PTBg co-firing diutarakan oleh Chief Executive Officer pada PTPN V Jatmiko Santosa.

Kerja sama untuk bangun PTBg co-firing itu akan dilangsungkan di kawasan Pabrik Kelapa Sawit atau PKS Sei Garo di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Adapun pelaksanaan pembangunan PTBg co-firing itu katanya akan segera dimulai pasca dilakukannya kerja sama dengan Aiken Kakoki Jepang.

“Kita sudah menandatangani kesepakatan bersama untuk pembangunan PTBg tersebut bersama Aiken Jepang.

Insya Allah akan segera dimulai pembangunannya,” kata Jatmiko Santosa dikutip dari laman PTPN V pada 3 Oktober 2023.

Baca juga: Lowongan Kerja Proyek IKN Dibuka PT Brantas Abipraya

Jatmiko menambahkan bahwa pembangunan PTBg co-firing dengan kapasitas minimum pengolahan Palm Oil Mill Effluent atau POME sebesar 150 meter kubik per hari itu, akan berlangsung bersamaan dengan aktivitas riset Aiken Kakoki Jepang selama dua tahun.

Jatmiko bersyukur bahwa PTPN V yang dijembatani para peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional mendapat kesempatan untuk bekerjasama dengan perusahaan dari negeri Sakura itu sebagai lokasi penerapan teknologi terbaru dalam pengembangan PTBg co-firing.

“Ini adalah kesempatan emas bagi kami untuk terlibat aktif dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan menggunakan teknologi Expanded Granular Sludge Beg atau EGSB ini.

Kami mendapat informasi bahwa penerapan teknologi ini merupakan yang pertama di dunia,” katanya.

Untuk diketahui, EGSB adalah teknologi pengolahan POME yang memanfaatkan bakteri anaerob granular dan merupakan teknologi yang digunakan untuk reaktor EGSB.

Dalam teknologi tersebut, selain memanfaatkan gas metana yang dilepaskan limbah sebagai sumber energi, juga menghasilkan dehydrated sludge berupa produk sampingan yang dihasilkan melalui pengolahan POME.

Baca juga: Bandara Internasional Kertajati Beroperasi Penuh Mulai 29 Oktober 2023

Di sisi lain, Kepala Bagian Perencanaan Sustainability dan Teknologi Informasi PTPN V Ifri Handi Lubis menyampaikan harapan bahwa kerjasama antara dua negara ini dapat berjalan dengan baik.

Sehingga, lanjutnya, semangat pemanfaatan Energi Baru Terbarukan di holding perkebunan nusantara dapat kian dimaksimalkan di masa mendatang.

Untuk diketahui, saat ini PTPN V menjadi perusahaan perkebunan plat merah terbesar yang memanfaatkan EBT melalui pengolahan POME dengan PTBg co-firing.

Baru-baru ini, keseriusan PTPN V memaksimalkan EBT diganjar penghargaan internasional Asean Energy Awards (AEA) 2023 dalam rangkaian 41st Asean Minister on Energy Meeting (AMEM) and Asean Energy Business Forum.

PTPN V meraih second runner up untuk kategori Renewable Energi for Cogeneration melalui salah satu pembangkit tenaga biogas terbarunya di Pabrik Kelapa Sawit Sei Pagar di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Dan juga menjadi satu-satunya perusahaan perkebunan milik negara yang mendapat penghargaan tersebut.

Baca juga: PTPN III Bangun Pabrik FAME