WartaNiaga – Sajian kuliner khas Lampung Barat di Lamban Sabah Resto mampu mengobati kerinduan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi akan makanan tradisional Lampung.
Arinal Djunaidi mengapresiasi Anggota DPR RI Mukhlis Basri yang membuka Lamban Sabah Resto di Jalan Padat Karya, Way Dadi, Sukarame, Kota Bandar Lampung.
Saya pasti akan sering ke sini! Kalau kita ingin makan masakan khas Lampung Barat dan Pesisir Barat, kita ingatnya Lamban Sabah,” ujar Arinal pada acara Grand Opening Lamban Sabah Resto, Minggu (18/6/2023).
Gubernur berharap Lamban Sabah Resto bisa menjadi ikon baru destinasi wisata kuliner di Provinsi Lampung.
“Harapan kita ini bisa menjadi sebuah ikon destinasi wisata bagi masyarakat Bandar Lampung dan luar Bandar Lampung. Selamat atas dibukanya Lamban Sabah Resto. Semoga kedepannya usaha ini terus sukses dan tambah besar,” kata Arinal Djunaidi.
Baca Juga: Nasi Bakar Angkringan Bu Etty Nikmat Rasanya Murah Harganya
Salah satu sajian kuliner khas Lampung Barat di Lamban Sabah Resto adalah Pepenyok Ikan Nila.
Putri Mukhlis Basri, Lesty Putri Utami, mengatakan Pepenyok Ikan Nila merupakan sajian menu utama di Lamban Sabah Resto.
“Masyarakat bisa mencoba menu andalan kami Pepenyok Ikan Nila. Khas ada rampainya dan berkuah. Tapi, masih ada cita rasa sambalnya yang memang rata-rata orang suka,” ujar Lesty.
CEO Tebu Raya Corporate ini menuturkan ikan nila yang digunakan berasal dari petani kebun tebu.
“Nila hasil petani kebun tebu cita rasanya lebih manis,” kata dia.
Lamban Sabah Resto sajikan kuliner khas Lampung Barat dan suasana pedesaan yang asri.
Lamban Sabah Resto identik dengan suasana asri pedesaan bertemakan Nusantara. Destinasi wisata kuliner ini berada di area persawahan dan dilengkapi saung.
Lesty Putri Utami mengatakan konsep ini terlahir dari pemikiran sang ayah, Mukhlis Basri.
“Kami datang dari keluarga pedesaan. Kalau di Lampung Barat nyebut desa itu pekon,” ujar dia.
Baca Juga: Lele Terbang BDL Bandar Lampung Kembali Hadir
Suasana pedesaan dipilih untuk menggambarkan keasrian kampung halaman Mukhlis Basri, Kabupaten Lampung Barat.
Daerah Lampung Barat masih didominasi wilayah perkebunan dan pertanian seperti sawah, ladang, dan lahan hijau lainnya.
Baca Juga: Seblak Ceker Way Harong Bikin Lidah Bergoyang
Lamban Sabah di ambil dari bahasa Lampung yang artinya rumah di tengah sawah.
Lesty mengaku suasana kampung halamannya tidak akan bisa tergantikan meski dirinya besar di Kota Bandar Lampung.
“Sebulan atau tiga bulan pasti saya langsung kangen dengan kampung halaman Lampung Barat. Karena memang suasana pekon itu tidak akan tergantikan,” kata putri sulung Mukhlis Basri ini.