WartaNiaga – Siswa SMA Fransiskus Bandar Lampung meraih medali perak di Olimpiade Fisika Internasional atau International Physics Olympiad (IPhO) Ke-53 di Tokyo, Jepang.
Savero Lukianto Chandra berhasil meraih prestasi membanggakan Indonesia bersama empat pelajar lainnya di IPhO yang tergabung dalam Tim Olimpiade Fisika Indonesia.
Yakni Fansen Candra Funata (SMA Darma Yudha Pekanbaru), Muhammad Arif Khalfani Ismail (SMA Fatih Bilingual School Banda Aceh), Muhammad Zaidan Naja (MAN 2 Kota Malang) dan Ahmad Nafi Ramadhan (SMA Al Kahfi Kabupaten Bogor).
Baca Juga: KKN Siger Berjaya Diikuti 447 Mahasiswa
Siswa SMA Fransiskus Bandar Lampung Savero Lukianto Chandra mengatakan bahwa ajang IPhO tahun ini berjalan dengan sangat kompetitif.
“Saya mendapatkan pengalaman yang berharga bisa bertemu dengan peserta dari berbagai negara,” ujar Savero di Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Dia menyampaikan bahwa medali perak yang ia raih bukan hanya dari kerja keras dirinya semata-mata saja, tetapi juga dari para pembina.
“Saya berharap melalui prestasi di IPhO ini bisa membawa saya ke masa depan yang lebih cemerlang,” kata Savero.
Siswa dari SMA Fransiskus Bandar Lampung dan SMA Darma Yudha Pekanbaru meraih medali perak di IPhO 2023.
Medali perunggu diraih oleh Muhammad Arif Khalfani Ismail. Untuk Honourable Mentions diraih oleh Muhammad Zaidan Naja dan Ahmad Nafi Ramadhan.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud Ristek, Hendarman, mengatakan prestasi kelima pelajar tersebut merupakan suatu kebanggaan untuk Indonesia.
“Mudah-mudahan bisa lebih baik lagi dan bisa mendapatkan emas pada ajang internasional lainnya,” ujar dia dalam keterangannya.
Baca Juga: Unila Latih Siswa di Bandar Lampung Olah Limbah Minyak Jelantah
Puspresnas Kemendikbud Ristek, lanjut Hendarman, juga akan mengadakan evaluasi agar kedepannya lebih baik lagi.
Tentunya kami berharap agar lebih banyak medali yang diperoleh dan dari daerah yang beragam,” kata dia.
Diketahui IPhO merupakan kompetisi bergengsi tahunan bagi pelajar seluruh dunia yang berbakat di bidang fisika.
IPhO Ke-53 diselenggarakan secara luring pada 10-17 Juli dengan tuan rumah Tokyo, Jepang.
Setelah tiga tahun berturut-turut dengan pelaksanaan secara daring akibat pandemi Covid-19, pada akhirnya IPhO dapat diadakan secara luring pada tahun ini.
Para siswa di ajang IPhO turut didampingi oleh Tim Pembina yaitu Syamsu Rosid dari FMIPA Universitas Indonesia, Rinto Anugraha NQZ dari Universitas Gadjah Mada, dan Bobby Eka Gunara dari Institut Teknologi Bandung.
Syamsu Rosid selaku Pembina IPhO mengungkapkan bahwa pelaksanaan IPhO kali ini berjalan lancar dan kondusif.
Tim Olimpiade Fisika Indonesia bersaing dengan 394 peserta dari 80 negara.
Pada Selasa (11/7/2023) Tim Indonesia mengikuti Tes Eksperimen dan pada Kamis (13/7/2023) dilanjutkan dengan Tes Teori.
“Alhamdulillah anak-anak kita jauh lebih baik di Tes Teori. Kami atas nama Tim Indonesia mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kemendikbud Ristek dan seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Rosid.
“Mudah-mudahan di IPhO tahun depan di Teheran, Iran kita bisa mempersiapkan anak-anak jauh lebih baik lagi,” tambah dia.