WartaNiaga – Teras Senja kafe lansia di Bandar Lampung menyediakan ruang produktif bagi manusia lanjut usia (manula) dalam beraktivitas.
Tongkrongan lansia ini diinisiasi oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Apik Mandiri melalui Kitabisa.com.
Baca Juga : Fantasi Sate Ayam Manis ala Debbie Ariesthea
“Sebenarnya lansia kita masih banyak yang bisa produktif, tapi mereka tidak punya tempat. Hanya diam di rumah,” ujar Penanggung Jawab Teras Senja, Indah, Rabu, 12 Oktober 2022.
Baca Juga : Kenikmatan Kopi Sanger Khas Aceh
Menurut dia, manula yang kurang aktivitas rentan terkena penyakit.
“Sehingga LKS Apik Mandiri bekerja sama dengan Kitabisa.com menginisiasi berdirinya Teras Senja,” kata dia.
Indah menjelaskan kafe lansia Teras Senja menyediakan layanan cek kesehatan, ruang curhat, menu sehat, dan berbagai kegiatan produktif.
Seperti memasak, ecoprint atau membatik, membaca, dan olahraga khusus lansia.
“Kita berharap dari Bandar Lampung bisa muncul Teras Senja di daerah lainnya di Provinsi Lampung bahkan Indonesia,” ujar Indah.
Kafe lansia Teras Senja beralamat di Jalan Terusan Darussalam, Kelurahan Susunan Baru, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.
Teras Senja kafe lansia di Bandar Lampung yang diinisiasi LKS Apik Mandiri bekerja sama dengan Kitabisa.com, juga mendapatkan dukungan dari pemerintah kota setempat.
“Ya karena bersinergi juga dengan program Puskesmas dan Dinas Sosial,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Bandar Lampung, Abu Bakar.
Baca Juga : Rekomendasi 5 Makanan Khas Lampung
Dia berjanji untuk mengerahkan tenaga kesehatan dan suplai obat-obatan bagi para lansia yang nongkrong di Kafe Teras Senja.
“Selama ini kan mereka ke Puskesmas. Kita berharap teman-teman dari Puskesmas yang datang ke sini,” ujar dia.
Hal itu dibenarkan salah satu pengunjung kafe lansia Teras Senja, Iman (85).
“Saya sudah empat kali ke sini. Kita dicek tensi, ditimbang. Nanti juga dikasih vitamin dari Puskesmas,” kata dia.
Baca Juga : Santap Gulai Taboh Rumah Makan Cikwo Lampung
Mbah Iman mengaku senang bisa berkumpul dengan teman-teman seusianya. “Kita diajak cerita dan melakukan kegiatan-kegiatan bersama lainnya,” tutup dia.