Salam Toleransi di Hari Suci Nyepi 1945 Saka

Salam Toleransi di Hari Suci Nyepi 1945 Saka
Pemedek atau umat Hindu Lampung menjalankan upacara Tawur Kesanga di Pura Kerthi Bhuana atau Pura Way Lunik, Kota Bandar Lampung, Selasa (21/3/2023). Foto: Josua Napitupulu

WartaNiaga – Salam toleransi di Hari Suci Nyepi 1945 Saka.

Pelaksanaan Hari Suci Nyepi 22 Maret 2023, Tahun Baru Saka 1945, bertepatan dengan pelaksanaan ibadah bulan suci Ramadan 1444 Hijriah yang jatuh antara 22-23 Maret 2023.

“Saya pikir, sepanjang kita bisa saling menghormati tidak masalah,” kata Ketua PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Provinsi Lampung, Nyoman Setiawan, Selasa, 21 Maret 2023, di Pura Kerthi Bhuana Kota Bandar Lampung.

Baca Juga: Masyarakat Pesawaran Sambut Ramadan dengan Ritual Bulimau

Nyoman mengimbau umat Hindu di Lampung untuk saling bersinergi menciptakan toleransi beragama demi lancarnya pelaksanaan Catur Brata Penyepian.

Catur Brata Penyepian wajib dilaksanakan dan dipatuhi umat Hindu dengan menjalankan Amati Karya, Amati Geni, Amati Lelungan, dan Amati Lelanguan.

“Seluruh umat wajib melaksanakan Catur Brata Penyepian secara ketat karena sudah digariskan atau diturunkan ajarannya kepada kami,” ujar Nyoman.

Umat Hindu merayakan Nyepi dengan Catur Brata Penyepian atau Tapa Brata Penyepian atau empat larangan.

Empat larangan saat Nyepi yang dilakukan selama Catur Brata Penyepian adalah tidak bekerja (Amati Karya); tidak menyalakan api (Amati Geni); tidak bepergian (Amati Lelungan); dan tidak bersenang-senang (Amati Lelanguan).

“Catur Brata penyepian itu introspeksi diri untuk hal yang sudah kita laksanakan selama setahun kemarin, dan apa yang akan kita laksanakan kedepannya,” jelas Nyoman.

Dia menyampaikan salam toleransi di Hari Suci Nyepi 1945 Saka kepada umat muslim di Provinsi Lampung yang memasuki ibadah puasa di bulan suci Ramadan 1444 H.

“Kami melaksanakan penyepian di rumah masing-masing, barangkali ada yang berkelompok di pura. Saudara-saudara kami yang umat muslim merayakan bulan puasa. Saya pikir tidak menjadi masalah bagi kami,” kata Nyoman.

Pelaksanaan Hari Suci Nyepi 1945 Saka yang bertepatan dengan ibadah puasa bulan suci Ramadan 1444 H menjadi simbol toleransi umat beragama di Indonesia.

Tahun ini, peringatan Hari Suci Nyepi 1945 Saka dilaksanakan seperti tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19 dengan sejumlah rangkaian upakara atau upacara.

“Dimulai dari pelaksanaan upacara Melasti di hari Minggu kemarin, di Pantai Pasir Putih. Kemudian, pawai ogoh-ogoh,” ujar Nyoman.

Dia menyampaikan PHDI Lampung mengizinkan umat Hindu untuk menggelar pawai ogoh-ogoh karena kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Indonesia telah dicabut Presiden RI Joko Widodo.

“Pawai ogoh-ogoh di daerah dipersilahkan, bahkan di beberapa kabupaten sudah melaksanakan Festival Ogoh-Ogoh,” kata Nyoman

Namun untuk di Kota Bandar Lampung, lanjut dia, tidak ada pawai ogoh-ogoh.

“Belum ada tahun ini karena memang persiapannya fokus di daerah-daerah,” jelas Nyoman.

Baca Juga: Barongsai dan Liong Kembali Warnai Imlek di Lampung

Menjelang pelaksanaan Catur Brata Penyepian di Hari Suci Nyepi 1945 Saka, Rabu (22/3) besok, hari ini umat Hindu menjalankan upacara Tawur Kesanga di pura.

“Puncaknya nanti di hari Rabu akan melaksanakan Hari Raya Nyepi,” pungkas dia.