WartaNiaga – Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana dorong IKM Bandar Lampung berinovasi lewat Pelatihan Diversifikasi Olahan Makanan dan Minuman.
Kegiatan berlangsung pada 22-24 November 2022, di Yunna Hotel, Kota Bandar Lampung.
“Pengembangan industri kecil menengah (IKM) menjadi salah satu program prioritas selain program pendidikan dan kesehatan,” kata Eva Dwiana saat membuka kegiatan pelatihan.
Pelatihan menghadirkan salah satu pelaku IKM Bandar Lampung, Ari Puspita, yang telah berinovasi dengan produk olahan makanan, dodol kopi robusta.
Baca Juga: Dodol Kopi Inovasi IKM Bandar Lampung
“Bapak ibu yang hadir di sini perhatikan dengan baik (pelatihan) agar ke depannya bisa mandiri karena kita juga akan memberikan bantuan pinjaman modal tanpa bunga,” ujar Wali Kota.
Eva Dwiana dorong IKM Bandar Lampung berinovasi dengan menggelar pelatihan yang diikuti 60 pelaku IKM binaan Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung.
“Sebanyak 30 peserta mengikuti pelatihan produk olahan makanan dan 30-nya olahan minuman. Semua berbahan dasar kopi,” kata Kepala Perindustrian Kota Bandar Lampung, Adiansyah.
IKM Bandar Lampung didorong oleh Wali Kota Eva Dwiana agar berinovasi menghasilkan produk olahan makanan dan minuman yang bisa bersaing di pasaran.
“Pastinya ada nilai tambah bagi pelaku IKM-nya dan Pemkot Bandar Lampung,” ujar Adiansyah.
Pelaku IKM Bandar Lampung diharapkan mampu berkreasi dengan produk olahan makanan berbahan kopi, seperti dodol kopi dan permen kopi susu.
“Belum banyak yang melakukan itu, termasuk produk olahan minuman dari bahan rempah dan kopi dengan gula aren cair,” jelas dia.
Adiansyah mengatakan kreasi dan inovasi produk makanan dan minuman ini mulai diminati oleh masyarakat.
“Dengan begitu tentunya menambah penghasilan mereka juga, sehingga IKM Bandar Lampung semakin maju dan berkembang lagi,” kata dia.
Pemkot Bandar Lampung, lanjut dia, menyediakan tempat pemasaran bagi produk inovasi IKM Bandar Lampung.
Seperti Taman UMKM Bung Karno di Garuntang, eks Terminal Sukaraja, dan Masjid Al-Furqon.
“Bahkan ada beberapa produk olahan minuman yang sudah dipasarkan sampai ke luar Kota Bandar Lampung,” ujar dia.
Selain itu, kata Adiansyah, para pelaku IKM Bandar Lampung juga diarahkan untuk menjual produk mereka secara online.
“Masuk ke e-commerce dan pemesanan lewat telepon bagi IKM yang sudah memiliki pelanggan. Mudah-mudahan tidak ada kesulitan,” harap dia.
“Yang penting mereka menjaga kualitas produknya,” lanjut Adiansyah.
Dia menyampaikan hingga saat ini IKM Bandar Lampung telah berinovasi menghasilkan produk olahan makanan berbahan dasar labu kuning, tempe, dan kopi.
“Kalau singkong lebih banyak ke keripik bukan produk olahan. Jadi untuk produk singkong, kemasannya yang kita perbaiki dengan memberikan bantuan alat dan menyiapkan sentra pengemasan produk di dekat Masjid Al-Furqon,” jelas dia.