SDN Palamoko Adopsi Sekolah Aman Bencana

SDN Palamoko Adopsi Sekolah Aman Bencana
Direktur Eksekutif YAPPIKA-ActionAid, Fransiska Fitri, bersama Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sumba Barat, Imanuel Mesakh Anie, meresmikan sekolah aman bencana SDN Palamoko, Selasa (6/12). Foto: Arsip YAPPIKA-ActionAid

WartaNiaga – SDN Palamoko adopsi sekolah aman bencana untuk memastikan keamanan dan kenyamanan proses pembelajaran di sekolah melalui infrastruktur yang aman.

YAPPIKA-ActionAid memberikan dukungan dana perbaikan kelas dan toilet kepada SDN Palamoko Sumba Barat yang merupakan salah satu sekolah dampingan Program Sekolah Aman.

“Kita mengadopsi Peta Jalan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dalam intervensi Program Sekolah Aman di SDN Palamoko, Kabupaten Sumba Barat,” kata Direktur Eksekutif YAPPIKA-ActionAid Fransiska Fitri, Selasa, 6 Desember 2022.

Dalam keterangannya, Fransiska menyampaikan SDN Palamoko mendapatkan dana renovasi senilai Rp150.000.000 untuk dua ruang kelas beserta meubeler, dan renovasi toilet sebesar Rp30.000.000.

“YAPPIKA-ActionAid mengembangkan SPAB dalam pembangunan infrastruktur karena Indonesia merupakan negara yang cukup rawan bencana,” ujar dia.

Fransiska menjelaskan SPAB merupakan upaya pengurangan risiko bencana yang memiliki 3 pilar.

Yaitu fasilitas pendidikan yang aman bencana, manajemen penanggulangan bencana di sekolah, dan pendidikan pencegahan dan pengurangan risiko bencana.

“Melalui Peta Jalan SPAB tersebutlah YAPPIKA-ActionAid mendorong perbaikan infrastruktur yang aman bencana di sekolah rusak dampingan YAPPIKA-ActionAid, salah satunya SDN Palamoko, Sumba Barat,” kata dia.

Sekolah atau Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), seperti yang diadopsi SDN Palamoko, diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019.

“Sekarang kita baru melakukan pilar pertama di SPAB terkait infrastruktur yang aman bencana,” ujar Fransiska.

SDN Palamoko adopsi sekolah aman bencana meski belum secara menyeluruh.

“Belum semua, masih ada mekanisme mitigasi aman bencana, literasi atau pemahaman terkait kesiapsiagaan bencana yang belum terwujud,” ujar dia.

Ke depan, harap Fransiska, YAPPIKA-ActionAid bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengaplikasikan ketiga pilar di sekolah dengan Bahtera.

“Karena kami sudah memulai itu di Pandeglang dan Kupang,” pungkas dia.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Sumba Barat, Imanuel Mesakh Anie, mewakili Bupati Sumba Barat mengatakan renovasi SDN Palamoko dengan mengadopsi SPAB ini akan menjadi catatan untuk mereplikasi sekolah-sekolah lain.

Baca Juga: LTSA-PMI Lampung Memudahkan Calon Pekerja Migran