Lima Strategi Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Lampung

Lima Strategi Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Lampung
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit, menyampaikan kuliah umum pada acara Dies Natalis Ke-8 Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung Selatan pada Kamis (6/10). Foto: Josua Napitupulu

WartaNiaga – Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit, menyampaikan lima strategi percepatan pembangunan infrastruktur di Lampung.

Baca Juga : Inovasi Teknologi BPPT Dorong Pengembangan EBT

Kementerian PUPR telah menetapkan target prioritas pembangunan infrastruktur yang dituangkan dalam Rencana Strategis Kementerian PUPR Tahun 2020-2024.

“Presiden RI Joko Widodo telah menetapkan visi Indonesia Maju 2045 yang dijabarkan dalam visi jangka pendek lima tahun, 2019-2024, dengan fokus pembangunan pada berbagai aspek,” kata dia dalam kuliah umum di Institut Teknologi Sumatera (Itera), Lampung Selatan, Kamis, 6 Oktober 2022.

Baca Juga : Veggie Sausage Sosis Tempe dan Jantung Pisang Sarat Gizi

Yaitu Pembangunan SDM; Pembangunan Infrastruktur; Penyederhanaan Regulasi; Penyederhanaan Birokrasi; serta Tranformasi Ekonomi.

“Dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan air direncanakan 61 bendungan akan dibangun hingga tahun 2024,” ujar dia.

Pada periode 2015-2021, lanjut Danang, telah diselesaikan 29 bendungan, dimana salah satunya adalah Bendungan Way Sekampung yang telah diresmikan oleh Presiden RI Jokowi pada 2 September 2021.

“Dan pada tahun ini, Bendungan Martiga juga akan segera diresmikan,” kata dia.

Selain itu, tambah dia, akan dibangun jaringan irigasi untuk 500 ribu hektare, daerah irigasi dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas satu juta hektare.

“Salah satunya adalah pembangunan jaringan irigasi dari Bendungan Margatiga yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai pengairan daerah irigasi Provinsi Lampung seluas 16.588 hektare,” jelas Danang Parikesit.

Sementara untuk meningkatkan konektivitas dan memangkas biaya logistik, dibangun lebih dari 2.500 km jalan baru, dan 3.000 km jalan nasional baru.

“Salah satunya melalui pembangunan dan pemeliharaan jalan penghubung menuju Provinsi Lampung sepanjang 105,8 km,” ujar dia.

Kemudian di bidang permukiman, direncanakan peningkatan akses air minum layak 100 persen, peningkatan akses sanitasi layak menjadi 90 persen.

Dan pembangunan serta rehabilitasi 5.500 unit prasarana dan sarana dasar pendidikan olahraga dan pasar.

“Salah satunya adalah penataan kawasan kumuh Sakai Sambayan dan Pringsewu yang akan segera diresmikan tahun ini,” kata Danang.

Selain itu, lanjut dia, pembangunan SPAM Kota Bandar Lampung menjadi bagian dari upaya peningkatan suplai air bersih dengan target memasok air minum sebanyak 750 liter per detik untuk sekitar 300 ribu jiwa.

Sehingga dapat meningkatkan cakupan layanan dari 30 persen menjadi 60 persen di tahun 2024.

“Sedangkan upaya untuk mengatasi backlog-backlog perumahan melalui Program Sejuta Rumah, telah dibangun 1.105.707 unit hunian pada periode 2015-2021,” ujar Danang Parikesit.

Pendiri Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini menjelaskan dengan target yang besar di tengah upaya bangkit, Indonesia mengalami pandemi Covid-19.

“Sehingga dibutuhkan kecepatan dan inovasi dalam setiap tahapan,” tutur dia.

Percepatan pembangunan infrastruktur dimulai dari pengambilan keputusan, perencanaan, dan pelaksanaan pembangunan.

“Sesuai yang disampaikan Bapak Presiden, tidak lagi yang besar mengalahkan yang kecil, tetapi yang cepat akan mengalahkan yang lambat,” ujar dia.

Melalui percepatan tersebut, lanjut Danang, kecepatan membangun jalan tol rerata 300 km selesai per tahun, enam bendungan per tahun, jembatan dan pasar rerata sembilan pasar per tahun.

“Hingga renovasi stadion dan venue olahraga yang sudah kita lakukan beberapa tahun terakhir ini,” jelas dia.

Danang Parikesit mengatakan dalam upaya pencapaian Rencana Strategis Kementerian PUPR Tahun 2020-2024, dibutuhkan total kebutuhan investasi sebesar Rp2.058 triliun.

“Hal ini tentu tidak dapat ditanggung semua dari APBN,” tutur dia.

Kementerian PUPR, tambah Danang, terus senantiasa menyediakan infrastruktur melalui pembiayaan Non-APBN.

“Melalui skema kerjasama pemerintah dan badan usaha, dan inovasi kreatif skema pembiayaan yang lainnya,” tutur dia.

Baca Juga : ASEAN Center for Biodiversity Monitoring Program SGP II di Tegal Yoso

Untuk mewujudkan rencana strategis itu, Danang Parikesit mengungkap lima strategi percepatan pembangunan infrastruktur di Lampung.

“Untuk memastikan kecepatan pembangunan infrastruktur, Kementerian PUPR menerapkan lima strategi,” tutur dia.

Pertama, penyusunan program-program yang sistemik dengan baik dan fokus.

Kedua, pengambilan keputusan yang cepat dan berani mengambil risiko.

Ketiga, pelaksanaan didukung oleh teamwork yang solid dan irama kerja rock n roll.

Keempat, pengawasan yang detail dan konsisten.

Kelima, memastikan dan menjamin infrastruktur yang dibangun di Indonesia, mulai dari desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, sesuai dengan standar-standar yang berlaku.

“Untuk itu, kami membentuk komisi-komisi yang terdiri dari unsur praktisi, Kementerian PUPR, dan ahli-ahli terkait,” jelas dia.

Komisi tersebut untuk memastikan infrastruktur yang dibangun memenuhi standar keamanan dan keselamatan yang telah ditetapkan.

Baca Juga : Arinal Djunaidi Mendorong Percepatan Pembangunan Bakauheni Harbour City 

Yaitu Komisi Keamanan Bendungan (KKB); Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJTJ); Komite Keselamatan Konstruksi (K3); Komite Keselamatan Bangunan Gedung (KKBG), dan Pusat Studi Gempabumi Nasional (PuSGeN).

“PuSGeN untuk menjadi sumber informasi yang akurat dan terpercaya dalam mitigasi bahaya dan resiko gempa bumi,” kata Danang Parikesit.