Kelompok Muda Sorot Ruang Terbuka Hijau di Bandar Lampung

Kelompok Muda Sorot Ruang Terbuka Hijau di Bandar Lampung
Walhi Lampung bersama kelompok muda pecinta alam menggelar aksi long march memeringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kota Bandar Lampung, Minggu (4/6/2023). Foto: Josua Napitupulu

WartaNiaga – Kelompok muda sorot ruang terbuka hijau di Bandar Lampung pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni 2023.

Generasi muda dari berbagai komunitas pecinta alam bersama Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung menyoroti kian buruknya kualitas lingkungan hidup.

Mahasiswa Fakultas Hukum Sayangi Alam (Mahusa) Universitas Lampung (Unila), M Sulthon Syarief, berharap pemerintah dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan lingkungan yang ada.

“Hari Lingkungan Hidup ini seharusnya menjadi momentum untuk pemerintah guna melihat dan meninjau tentang bagaimana situasi lingkungan yang ada di Provinsi Lampung,” ujar dia.

Baca Juga: Pastabel dan Esapala Kampanye Peduli Sampah di Pesisir Bandar Lampung

Sementara, Alumni Green Student Movement (GSM) Walhi, Angga Adiyutha, menyoroti buruknya pengelolaan sampah, minimnya ruang terbuka hijau, dan pencemaran aliran sungai di Kota Bandar Lampung.

Dia menilai pembangunan kota seharusnya ditujukan untuk menyejahterakan masyarakat.

“Jangan sampai pembangun yang direncakan untuk kesejahteraan masyarakat justru berdampak menyengsarakan masyarakat,” kata Angga.

Ruang terbuka hijau di Bandar Lampung menjadi sorotan kelompok muda pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023.

Direktur Eksekutif Daerah Walhi Lampung, Irfan Tri Musri, mengatakan generasi hari ini punya tanggung jawab untuk generasi yang akan datang.

“Kami menyadari bahwa generasi yang akan datang mempunyai hak atas lingkungan hidup yang sehat dan berkelanjutan yang sama dengan generasi saat ini,” ujar Irfan.

Pada awal tahun 2023, Walhi Lampung mencatat bahwa persoalan sampah, penyusutan ruang terbuka hijau, rendahnya kualitas pengelolaan sungai dan aspek lingkungan hidup lainnya, masih menjadi persoalan serius di Provinsi Lampung terutama Kota Bandar Lampung.

“Melihat situasi yang terjadi saat ini, tentunya upaya menyampaikan permasalahan lingkungan hidup yang terjadi harus terus disuarakan,” kata Irfan.

Kelompok muda sorot ruang terbuka hijau di Bandar Lampung.

Irfan menyampaikan generasi muda memiliki peran penting dalam menyuarakan dan menuntut suatu perubahan kebijakan.

“Apalagi jika kita berbicara lingkungan hidup, tentunya merupakan hak generasi saat ini,  maupun generasi yang akan datang,” ujar dia.

Irfan menegaskan generasi kini maupun yang akan datang memiliki hak yang sama atas lingkungan hidup yang sehat dan berkelanjutan.

“Lingkungan Hidup yang sehat merupakan bagian dari hak asasi manusia sebagaimana yang diamanatkan dalam konstitusi Indonesia, UUD NRI Tahun 1945,” pungkas dia.

Walhi Lampung menggelar sejumlah acara memeringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023.

Rangkaian acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2023 diikuti kelompok muda, pemerhati lingkungan, mahasiswa, organisasi pencinta alam, dan elemen masyarakat lainnya.

Pada 3 Juni 2023, Walhi Lampung melakukan penanaman 500 batang pohon mangrove bersama BEM Institute Teknologi Sumatera (Itera), BEM Politeknik Negeri Lampung (Polinela), dan BEM Politeknik Kesehatan (Poltekkes).

Kegiatan ini diikuti 300 orang di Wisata Mangrove Cukuh Nyinyi, Desa Sidodadi, Kabupaten Pesawaran.

Kemudian, pada 4 Juni 2023, Walhi Lampung menggelar kampanye kreatif dengan aksi long march dari Ramayana Tanjung Karang sampai di Lapangan Enggal, Kota Bandar Lampung.

Peserta aksi long march mengenakan berbagai alat peraga kampanye seperti kostum dari sampah plastik, dedaunan, dan tumbuhan, serta ada juga yang bersepeda.

Sesampainya di Lapangan Enggal, peserta aksi membagikan 100 bibit pohon mangga dan nangka secara gratis kepada masyarakat.

Acara ditutup dengan Diskusi Publik bertajuk “Suara Generasi Muda Dalam Melihat Persoalan Lingkungan Hidup dan Krisis Iklim” di Taman Kalpataru, Kemiling, Kota Bandar Lampung.

Diskusi Publik menghadirkan narasumber kelompok muda pecinta alam dari Lampung Sweeping Community, Pecinta Alam Semesta Putera Belantara (Pastabel) SMKN 4 Bandar Lampung, Mahusa Unila, dan Alumni GSM Walhi.

Kegiatan diskusi ini dirangkai dengan pembagian bibit pohon mangga dan nangka, serta kegiatan mewarnai untuk anak-anak.