Ekspedisi Sungai Nusantara Temukan Sungai di Bandar Lampung Tercemar

Wartaniaga.id
Tim Ekspedisi Sungai Nusantara memantau kondisi sungai di Kota Bandar Lampung, Kamis (21/4). Foto: Arsip Yayasan Ecoton Foundation

Warta NiagaEkspedisi Sungai Nusantara dari Yayasan Ecoton Foundation menemukan sungai di Bandar Lampung jadi tempat sampah dan tercemar fosfat dan klorin.

Ekspedisi Sungai Nusantara Temukan Sungai di Bandar Lampung Tercemar

Baca Juga : Kadishut Lampung Yanyan Ruchyansyah Nikmati Wisata Berkualitas di Desa Batu Raja Pesawaran 

Tim ekspedisi, Amiruddin Mutaqqin dan Prigi Arisandi, memantau kualitas air di Way Balau dan Way Kuripan, Bandar Lampung, pada Kamis, 21 April 2022.

Dalam keterangannya, hasil pemantauan menunjukkan adanya kontaminasi Mikroplastik sebesar 40-80 partikel Mikroplastik dalam 100 liter air.

Jenis yang paling banyak ditemukan adalah jenis fiber yang berasal dari limbah domestik laundry atau pencucian tekstil/pakaian.

Kondisi perairan kategori tercemar karena adanya parameter kunci yang melebihi baku mutu atau standar kualitas air sesuai PP Nomor 22 Tahun 2021.

Senyawa yang di atas baku mutu adalah fosfat, klorin, dan nitrat. Sedangkan untuk logam berat yang melebihi baku mutu adalah Mangan dan Besi.

Klorin

Adanya parameter kimia pada kualitas air yang cukup tinggi dapat memengaruhi kesehatan dan sungai.

Tingginya kadar klorin di perairan Way Kuripan dan Way Balau umumnya berasal dari limbah domestik seperti pembersih rumah tangga (pembersih lantai, pemutih tekstil dan disinfektan).

Dampak dari klorin terhadap lingkungan bersifat racun bagi biota air dan imbas ke kesehatan manusia yakni timbulnya kasus penyakit berbasis air seperti dermatitis, gastritis, dan diare akut.

Fosfat

Keberadaan fosfat yang sangat tinggi dalam air sungai berasal dari bahan detergen atau sabun mandi, sabun pakaian, dan bahan personal care.

Logam Berat

Adanya kandungan logam-logam seperti Mangan dan Besi yang melebihi baku mutu ini juga menjadi perhatian serius.

Apabila peruntukan air sungai masih digunakan oleh masyarakat sekitar maupun untuk sumber bahan baku PDAM.

Umumnya logam-logam ini berasal dari limbah buangan rumah tangga maupun limbah industri yang tidak dikelola dengan baik sehingga terbuang langsung ke badan air.