Desa Penyangga TNWK Produksi Pakan Ikan Ramah Lingkungan

Desa Penyangga TNWK Produksi Pakan Ikan Ramah Lingkungan
Masyarakat desa penyangga TNWK (Taman Nasional Way Kambas) Desa Rantau Jaya Udik II, Sukadana, Lampung Timur, mendapatkan pelatihan produksi pakan ikan ramah lingkungan pada 8-9 November 2022. Foto: Arsip Konsorsium JPP-Mitra Bentala

WartaNiaga – Desa penyangga TNWK produksi pakan ikan ramah lingkungan.

Warga desa penyangga Taman Nasional Way Kambas (TNWK) mendapatkan pelatihan untuk memproduksi pakan ikan ramah lingkungan dari konsorsium Jaringan Perempuan Padmarini (JPP) dan Mitra Bentala.

Pelatihan pembuatan pakan ikan alternatif ini berlangsung di Desa Rantau Jaya Udik II, Kecamatan Sukadana, Lampung Timur, 8-9 November 2022.

“Kelompok masyarakat akan diberikan bantuan peralatan untuk membuat pakan ikan alternatif sebanyak 2 unit,” kata Kepala Seksi I Susukan Baru, Rawa Bunder, Way Kanan dan Wako, Arifudin Bayu Aji.

Baca Juga: Cek Kesehatan Gratis di Lampung Fair Bersama Poltekkes Tanjungkarang

Dalam keterangannya, Jumat, 11 November 2022, dia berharap agar bantuan peralatan dapat digunakan sebaik-baiknya oleh penduduk desa penyangga TNWK.

“Semoga ada terobosan-terobosan dari masyarakat Rantau Jaya Udik II. Sehingga proses kerja-kerja masyarakat ini akan terus berkelanjutan,” ujar Bayu.

Dia mengatakan pelatihan produksi pakan ikan ramah lingkungan bagi masyarakat Desa Rantau Jaya Udik II merupakan rangkaian terakhir dari program penguatan potensi lokal di bidang perikanan.

“Meski program telah berakhir, bimbingan dan komunikasi antara konsorsium dan masyarakat diharapkan terus berlanjut,” kata dia.

Small Grant Program Indonesia mendukung pelatihan pembuatan pakan ikan ramah lingkungan di desa sekitar TNWK.

Praktisi di bidang pertanian dan perikanan, Peni Joko Piyoto, didapuk sebagai pemateri bagi warga desa penyangga TNWK produksi pakan ikan ramah lingkungan.

Dia menyampaikan perhitungan kebutuhan pakan dan lahan, mengkulturkan bakteri, dan memformulasi pakan.

“Pakan yang terserap oleh ikan hanya 15 persen, sisanya menjadi feses pada air dan menjadi polusi air yang menimbulkan (gas) metana,” ujar Joko.