Kuala Lumpur International Book Fair Undang Klasika Lampung

Kuala Lumpur International Book Fair Undang Klasika Lampung
Direktur Klasika Lampung Ahmad Mufid (kanan) bersama Ketua Kopri PMII Bandarlampung Diana Berliyani (tengah) dan Ketua Forum PUSPA Lampung Yuli Nugrahani (kiri) dalam sebuah dialog memeringati International Womens Daya 2022 pada Selasa (8/3) di Universitas Malahayati, Bandar Lampung. Foto: Josua Napitupulu

WartaNiagaKuala Lumpur International Book Fair undang Klasika Lampung untuk menghadiri pameran buku terbesar di Malaysia pada Sabtu, 11 Juni 2022.

Baca Juga : House Tapis Citra Bukukan Transaksi Rp31 Juta di HUT Apeksi 2022

Direktur Kelompok Studi Kader (Klasika) Lampung, Ahmad Mufid, diundang sebagai pembicara oleh panitia acara Kuala Lumpur International Book Fair Tahun 2022.

“Saya memutuskan hadir ke acara tersebut untuk mengampanyekan gerakan menulis sebagai kelanjutan dari membaca,” ujar dia dalam keterangannya pada Kamis, 9 Juni 2022, malam.

Ministry of Education Malaysia atau Kementerian Pendidikan Malaysia menggelar Pesta Buku Antara Bangsa Kuala Lumpur Ke-39 secara luring pasca pandemi Covid-19 pada 3-12 Juni 2022 di World Trade Centre (WTC) Kuala Lumpur.

Menurut Direktur Klasika Lampung gerakan menulis dianggap penting untuk dibincangkan secara serius di acara tersebut.

“Sembari kita terus membangun kesadaran membaca, kita juga perlu membangun kesadaran menulis sebagai kelanjutannya,” kata Ahmad Mufid.

Bincang-bincang pada acara festival literasi itu akan disiarkan oleh Klasika Lampung melalui akun media sosial FB: KLASIKA pada 11 Juni 2022 pukul 04.30 Wib.

“Kampanye minat baca sudah kita lakukan, tetapi yang perlu diingat bahwa literasi bukan cuma soal membaca, tetapi juga perlu dilanjutkan dengan menulis,” ujar dia lagi.

Baca Juga : Ade Meiliana Sari Menjadi Penulis Terbaik di Event Puisi

Meski demikian, Ahmad Mufid menyampaikan rendahnya minat literasi juga akan berdampak pada tumpulnya nalar masyarakat.

“Jika kita gagal pada literasi, maka kita juga akan gagal mengonversi pengetahuan menjadi gerakan perubahan,” kata dia.

Sehingga perhelatan Kuala Lumpur International Book Fair menjadi momentum gerakan bersama untuk membangun kesadaran literasi.