Dukung Suoh Menjadi Kawasan Geopark Nasional

Menatap Suoh Dari Sebuah Jejak Sejarah
Suoh Geopark. Foto DSM

WANI – “Suoh berasal dari bahasa Lampung, Suwah yang artinya dibakar. Dulu pembentukan wilayah Suoh dengan cara dibakar”

Sekelumit Geoheritage Souh
Perisitiwa gempa besar yang diiringi Letusan Freatik di Suoh pada tahun 1933 meluluhlantahkan peradaban dan bentang alam dalam radius 10 kilometer dari pusat letusan. Menurut Geolog Belanda, Ch E Stehn, peristiwa ini menjadi bencana terbesar yang pernah melanda Bumi Skala Brak. Penyebab kematian dan migrasi besar-besaran warga Suoh ke wilayah Tanggamus.

Stehn yang ditugaskan Pemerintah Hindia Belanda meninjau lokasi becana melaporkan, bahwa gempa dan Letusan Besar Freatik menyebabkan erupsi Gunung Ratu. Guncangan Gempa dan semburan belerang disertai asap tebal kelak melahirkan dua kawah dan lima danau di kawasan Suoh. Yakni: Danau Asam, Lebar, Minyak, Berikan, dan Selibis.

Dan kini, 87 tahun kemudian, peristiwa 1933 menjadi berkah tersendiri bagi warga Souh yang mayoritas adalah petani. Kesuburan lahan dan keindahan alam menjadi anugerah bagi masyarakat Lampung khusus nya warga Suoh Lampung Barat. Fenomena alam tersebut (Bencana Gempa dan Letusan Freatik) menciptakan Geoheritage potensial di Suoh yang menjadi fondasi pengembangan kawasan Geopark. Ya, potensi besar yang harus dimaksimalkan sebagai “Jalan Baru Perekonomian Lampung Barat”.