Investasi Indonesia Tembus Rp1,2 Triliun

Investasi Indonesia Tembus Rp1,2 Triliun
Menteri Investasi Indonesia/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, menjadi keynote speaker pada Kuliah Umum “Implikasi Cipta Kerja Mendorong Investasi" di Auditorium Fakultas Hukum Unila, Sabtu (11/2). Foto: Mico P

WartaNiaga – Realisasi investasi Indonesia tembus Rp1,2 triliun sepanjang tahun 2022 atau naik 34 persen dari capaian 2021 yang hanya Rp901,0 triliun.

Menteri Investasi Indonesia/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, mengatakan angka investasi Indonesia di 2022 berhasil mencetak rekor terbesar sepanjang sejarah.

“Tidak bisa kita bohongi itu, sebagian orang bilang untungnya, ini dampaknya. Ada efek domino luar biasa baik investasi asing maupun dalam negeri,” kata Bahlil.

Baca Juga: Angel’s Wing Lampung Ditutup

Hal itu disampaikannya saat menjadi keynote speaker pada Kuliah Umum “Implikasi Cipta Kerja Mendorong Investasi” di Auditorium Fakultas Hukum Unila, Sabtu, 11 Februari 2023.

Menurut Bahlil, besarnya nilai investasi Indonesia tahun lalu, baik investasi asing maupun dalam negeri, merupakan efek dari Undang-Undang Cipta Kerja.

Investasi Indonesia tembus Rp1,2 Triliun di 2022. Dari total realisasi investasi Rp1.207,2, penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp552,8 triliun.

Angka itu menyumbang 45,8 persen dari total investasi. Capaian itu meningkat 23,6 persen dari tahun lalu.

Sementara, penanaman modal asing (PMA) sebanyak Rp654,4 triliun atau 54,2 persen dari total investasi.

Nilai PMA itu naik 44,2 persen dari tahun lalu.

Bahlil menuturkan, terjadi peningkatan PMA khususnya di luar Pulau Jawa sejak tahun 2020 hingga 2022. Hal itu merupakan sejarah baru, usai Indonesia merdeka 77 tahun lalu.

“Sejak Indonesia merdeka sampai dengan 2020, investasi kita di Pulau Jawa itu lebih besar. Tapi sejak 2020 kuartal ketiga sampai dengan 2022 kuartal ketiga, investasi kita di luar Pulau Jawa, sudah lebih besar,” kata Bahlil.

Negara Singapura, China, Hongkong, Jepang, Malaysia menjadi penyumbang terbesar angka investasi Indonesia.

Bahlil mengatakan investasi Indonesia tembus Rp1,2 triliun dimana Singapura merupakan negara investor terbesar sejak tahun 2019 hingga 2022.

Dia mengaku, China menduduki posisi kedua sebagai investor asing yang masuk ke Indonesia.

Mengutip data Kementerian Investasi, negara terbesar investasi asing yakni dari Singapura dengan nilai 13,3 miliar dolar AS.

Disusul China 8,2 miliar dolar AS, Hongkong 5,5 miliar dolar AS, Jepang sebesar 3,6 miliar dolar AS dan Malaysia senilai 3,3 miliar dolar AS.

“Tapi 2022 China didorong oleh Hongkong. Dan tidak pernah dalam sejarah 4 tahun terakhir, Amerika masuk nomor 4 besar. Sekarang sudah masuk 4 besar, serta Eropa sudah masuk 10 besar. Ini juga tak lepas dari dampak UU CIptaker,” ucapnya.

Bahlil menegaskan, tidak benar jika investor asing di Indonesia hanya dikuasai oleh satu negara. Dia juga mengaku tak ada perlakuan khusus bagi negara-negara yang berinvestasi di Indonesia.

“Jadi engak benar kalau negara kita, hanya dikuasai oleh satu negara tertentu dalam sisi investasi. Kita berprinsip, selama negara mengikuti peraturan perundang-undangan di negara kita, kita akan layani, tidak ada perlakuan khusus,” tegasnya.

Bahlil mengklaim, capaian investasi 2022 menjadi tanda kepercayaan dari investor yang harus diakui.

Karena harus diyakini bahwa, pertumbuhan ekonomi, pemerataan pertumbuhan kawasan baru, instrumennya adalah investasi. Dan itu bisa terjadi, kalau presidennya adalah mantan pengusaha.

“Jadi suka tidak suka terhadap pemerintah, realisasi investasi itu adalah dampak dari apa yang menjadi kebijakan dan melahirkan kepercayaan bagi para investor,” pungkas Bahlil.