Budidaya Udang Vaname Air Tawar Lampung Jadi Percontohan

Budidaya Udang Vaname Air Tawar Lampung Jadi Percontohan
Gubernur Lampung melempar jala tanda dimulainya panen perdana udang vaname air tawar di Agropark PKK Provinsi Lampung, Lampung Selatan, Rabu (5/7/2023). Foto: Yopie Pangkey

WartaNiaga – Panen perdana budidaya udang vaname air tawar Lampung jadi percontohan bagi daerah lain di Indonesia.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membuat terobosan dengan menggandeng pengusaha lokal untuk budidaya udang vaname air tawar.

Terobosan ini sudah memberikan hasil dengan dilakukannya panen perdana udang vaname air tawar oleh Arinal Djunaidi pada Rabu (5/7/2023) di Agropark PKK Provinsi Lampung, Lampung Selatan.

“Budidaya ini akan menjadi percontohan, karena tidak banyak provinsi lain yang memiliki lahan budidaya terintegrasi seperti ini,” ujar Arinal Djunaidi.

Baca Juga: Melawan Deforestasi Lewat Festival Wisata Hutan

Dia mengatakan budidaya udang vaname air tawar Lampung jadi percontohan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sekaligus mempertahankan Lampung sebagai lumbung udang nasional.

“Saya sangat bahagia karena kita sudah ada solusi untuk kebutuhan udang. Paling tidak untuk Kota Bandar Lampung,” tutur dia.

Provinsi Lampung dikenal sebagai lumbung udang berkat tambak Dipasena di Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang.

Namun, hilirisasi tambak udang Dipasena yang dikelola pihak swasta ditujukan untuk industri.

Udang kita nomor satu di dunia, tapi pengelolaan udang yang dilakukan Dipasena itu masih belum menyentuh masyarakat Lampung, karena tujuannya memang untuk ekspor dan dikirim ke wilayah-wilayah lain,” jelas Arinal.

Baca Juga: Festival Wisata Hutan 2023 Dibuka Gubernur Lampung

Arinal Djunaidi berharap dengan berhasilnya pilot project budidaya udang vaname air tawar ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya di Lampung.

“Saat ini, saya punya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perikanan, ada 5 UPT yang masing-masing memiliki lahan masing-masing sekitar 20 hektare dan akan kita kerjasamakan. Karena udang ini banyak potensinya, rasanya enak tapi kolesterolnya rendah,” kata Arinal.

Percontohan budidaya udang vaname air tawar di Indonesia.

Budidaya udang vaname air tawar di Agropark PKK Provinsi Lampung diharapkan menjadi kawasan terintegrasi yang dapat meningkatkan perekonomian dan pusat edukasi bagi masyarakat.

Budidaya udang vaname air tawar Lampung merupakan terobosan Pemprov Lampung bersama mantan Menteri Pertanian RI 2004-2009 Anton Apriyantono.

Baca Juga: Panen Udang Vannamei di SUPMN Kota Agung

Dalam sambutannya, Anton Apriyantono mengatakan budidaya udang vaname air tawar ini bukanlah sesuatu yang mudah.

Saya belum pernah mendapatkan tugas dari gubernur untuk memulai sesuatu yang baru. Gubernur Lampung Arinal Djunaidi cukup berani memulai sesuatu yang belum dikerjakan di provinsi lain. Dan Gubernur Arinal didukung oleh para kepala dinas dan stafnya,” ujar Anton.

“Mudah-mudahan ini sukses, hingga Lampung memiliki ikon baru. Bukan hanya kopi, tapi juga punya udang vaname air tawar,” pungkas Anton.

Sementara, Direktur PT Budidaya Udang Air Tawar Rudi Antoni menyampaikan bahwa pilot project budidaya udang vaname air tawar ini dibangun di atas lahan Agropark PKK Lampung.

Budidaya udang ini dilakukan dengan menggunakan satu kolam petak 1.000 m², satu kolam bioflok D30 706 m², satu kolam bioflok D10 78,5 m², dan satu kolam Filter 100 m².

Keunggulan udang vaname.

Rudi Antoni menuturkan keunggulan dari budidaya udang vaname air tawar.

Di antaranya memiliki daya tahan yang baik terhadap perubahan kondisi lingkungan, memiliki daya tahan yang baik terhadap penyakit, memiliki pertumbuhan yang lebih cepat, memiliki derajat kehidupan yang tergolong tinggi, hemat pakan.

Sedangkan waktu pemeliharaannya relatif cukup pendek. Yaitu berkisar antara 90 hingga 100 hari dalam sekali siklus. Dan yang terakhir adalah limpahan air dapat dijadikan sebagai pupuk organik,” ujar Rudi.

Baca Juga: IMT-GT 2023 di Lampung Dorong Percepatan Jaminan Produk Halal

Dia mengakui bahwa budidaya udang payau itu tidak mudah dan tidak murah.

Namun jika berhasil, budidaya udang vaname air tawar adalah hal yang paling memungkinkan untuk kolaborasi di desa untuk meningkatkan angka kecukupan gizi.

“Semua orang bisa makan udang dengan murah dan mudah. Murah karena ibu-ibu bisa membuat kolam tambak sendiri di belakang rumahnya,” kata Rudi.

Oleh: Yopie Pangkey