WartaNiaga – Sepak Bola Indonesia disanksi administrasi FIFA (Federation Internationale de Football Association).
‘Kartu Kuning’ dari Presiden FIFA Gianni Infantino diapresiasi Ketua Umum PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) Erick Thohir.
“Indonesia hanya mendapat ‘kartu kuning’, bukan ‘kartu merah’. Alhamdulillah,” ujar Erick Thohir lewat unggahan media sosialnya, Kamis (6/4/2023).
Baca Juga: Indonesia Berpeluang Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17
Melalui Instagramnya @erickthohir dia menyampaikan bahwa sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, PSSI bernegosiasi sekaligus mempresentasikan blueprint transformasi sepak bola Indonesia kepada FIFA.
Dalam pertemuan tersebut, Gianni Infantino menyampaikan sepak bola Indonesia disanksi administrasi FIFA.
“Atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia, khususnya para pecinta sepak bola, Indonesia tidak dikenakan sanksi berat seperti dikucilkan dari sepak bola dunia,” kata Erick.
“Kita hanya diberikan sanksi administratif, sehingga timnas Indonesia masih bisa mencetak prestasi di SEA Games pada akhir bulan ini,” lanjut dia.
Indonesia hanya disanksi administrasi FIFA dalam pertemuan di Paris, Perancis, imbas dari batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Presiden FIFA Gianni Infantino, melalui Instastorynya @ginni_infantino, mengunggah foto bersama Erick Thohir dengan emoji jabat tangan dan bendera Merah Putih.
Baca Juga: Pariwisata dan Ekonomi Indonesia Terdampak Piala Dunia U-20
Melalui pers rilisnya, Gianni Infantino menyampaikan hal senada bahwa FIFA hanya menjatuhkan sanksi ringan kepada sepak bola Indonesia.
Dikutip dari laman resmi FIFA, dia mengatakan dalam pertemuan di Paris, Erick Thohir mempresentasikan draf pertama rencana strategis sepak bola Indonesia.
“Pemerintah Indonesia juga berkomitmen untuk berinvestasi dalam infrastruktur sepak bola lokal,” ujar Gianni.
Berikut petikan pernyataan resmi Presiden Konfederasi Sepak Bola Dunia (FIFA), Gianni Infantino, dikutip dari laman FIFA.
Presiden FIFA Gianni Infantino telah bertemu dengan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir di Paris untuk membahas langkah transformasi sepak bola Indonesia selanjutnya sebagai tindak lanjut pertemuan mereka di Qatar pekan lalu.
Presiden Thohir menggunakan kesempatan itu untuk mempresentasikan draf pertama rencana strategis sepak bola Indonesia, yang mencakup semua bidang berbeda yang teridentifikasi di mana diperlukan perbaikan segera dari akar rumput ke permainan profesional.
Dia juga menyampaikan rencana dan komitmen pemerintah Presiden RI Joko Widodo untuk berinvestasi dalam infrastruktur sepak bola di seluruh negeri.
Presiden FIFA menjelaskan bahwa, setelah pertemuan minggu lalu, Administrasi FIFA, sebagai sanksi, untuk sementara merekomendasikan pembatasan penggunaan dana FIFA Forward sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Dan sekarang akan menilai secara menyeluruh rencana strategis yang telah disajikan hari ini sebelum mengangkat (sanksi) ini.
Pada saat yang sama, dia menegaskan kembali komitmen penuh FIFA untuk mendukung PSSI dalam proses transformasi penting ini dan akan memberikan bantuan yang diperlukan jika diperlukan.
Sanksi Administrasi FIFA
Adapun sanksi administrasi yang dimaksud FIFA adalah pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI.
Baca Juga: Erick Thohir: Saya sudah berjuang maksimal
FIFA Forward 3.0 adalah program baru dari FIFA yang dirilis pada Januari 2023 lalu guna memberikan pendanaan bagi pengembangan sepak bola di seluruh dunia.
Besaran dana FIFA Forward yang diterima sebuah negara anggota FIFA mencapai US$9,3 juta atau setara Rp140 miliar.
Dana tersebut menjadi 3 bagian, yakni dana operasional, proyek spesifik demi kemajuan sepak bola, dan biaya akomodasi serta pembelian perlengkapan untuk federasi sepak bola.