WANI – Kampung Buah Naga Mbah Waris di Pekon Sukajadi Kecamatan Air Hitam Kabupaten Lampung Barat kini menjadi lokasi agrowisata yang ramai dikunjungi masyarakat sekitar.
Mbah Waris membudidayakan Buah Naga sejak tahun 2017 di lahan seluas 1 hektar. Dan kini jerih payah dia tersebut telah membuahkan hasil. Untuk sekali panen kebun Mbah Waris menghasil 3 ton lebih Buah Naga dengan harga Rp10 ribu per kilo.
Baca Juga : Kebun Jeruk Wisata Alam Segar Sari
“Buah naga ini rasanya manis. Dalam setahun bisa empak kali penen. Dan sekali panen kira-kira 3 ton,” jelas akun Petani Lambar dalam konten Youtube.
Dalam video tersebut nampak kebun Buah Naga Mbah Waris sedang ramai dikunjungi wisatawan asal Sumber Jaya Lampung Barat.
Para pengunung terlihat senang dan menikmati kujungan ke lokasi Agrowisata yang dijuluki Kampung Buah Naga Air Hitam.
“Wow keren banget. Buahnya segar dan manis. Saya beli 3 kilo ya,” ucap seorang pengunjung dalam video.
Baca Juga : Budidaya Durian Bawor di Lampung Barat
Buah naga adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Namun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Indonesia dan Malaysia.
Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Prancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang Vietnam dan orang Cina buahnya dianggap membawa berkah.
Oleh sebab itu, buah ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar. Warna merah buah terlihat mencolok di antara warna naga-naga yang hijau.
Baca Juga : Literasi Kaktus: Dari Hobi Menjadi Bisnis
Kebiasaan inilah yang membuat buah tersebut di kalangan orang Vietnam yang sangat terpengaruh budaya Cina dikenal sebagai Thang Loy (Buah Naga).
Istilah Thang Loy kemudian diterjemahkan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai Dragon Fruit (Buah Naga).
Sumber :