Wisata Petualangan dan Kebangkitan Pariwisata Indonesia

WartaNiaga.ID
Indonesia Adventure Travel Trade Assosiation ( IATTA) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia sukses menggelar "IATTA Talks 2021" di Hotel Fox Harris Bandung, Kamis (30/09/2021). Foto Kemenparekraf

WANI – Indonesia Adventure Travel Trade Assosiation ( IATTA) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia sukses menggelar “IATTA Talks 2021” di Hotel Fox Harris Bandung, Kamis (30/09/2021).

Acara berlangsung secara hybrid dengan melibatkan 30 operator wisata petualangan secara offline. Baik wisata petualangan nusa, dirga, dan tirta.

Sedangkan 250 peserta yang mengikuti secara online yang terbagi menjadi 2 sesi talkshow menarik.

Hadir dalam acara ini antara lain; Ketua Umum IATTA Cahyo Alkantana, Sekjen IATTA Amalia Yunita, dan perwakilan pengurus pusat IATTA, Direktur Pariwisata Minat Khusus Kemenparekraf Alexander Reyaan.

Baca Juga : Forum Pariwisata SulSel Begerak Luncurkan Tagar #keSulselmi

Sesi pertama menghadirkan Alexander Reyaan selaku pengampu kebijakan wisata petualangan. Kemudian Amalia Yunita menyajikan tema strategi wisata petualang dalam kebangkitan pariwisata Indonesia.
Sedangkan Prof. Noel Scoot dari USC Australia memaparkan bagaimana praktek sustainable tourism pada wisata adventure di Australia.

Pada sesi 2, Direktur EIGER Tropical Adventure Immanuel nemaparkan bagaimana EIGER berkomitmen pada pengembangan bisnis adventure dengan mengedepankan sustainability. CEO Overland Indonesia Tito Loho memaparkan hilight enterlreneurship bidang adventure.

Dan terakhir Ketua Umum Genpinas Siti Chotijah ” Jhe” membeberkan materi terkait optimasi digital marketing untuk wisata petualangan Indonesia.

Ketua umum IATTA Cahyo Alkantana mengatakan bahwa, Adventure adalah masa depan wisata Indonesia.
“Bukan hanya soal peluang, namun kekayaan alam sudah tersedia dengan sangat luar biasa. Pangsa pasar sangat besar, baik secara domestik dan mancanega.

Kebutuhan wisatawan pun saat ini, menurut Cahyo sudah bisa terlayani dengan baik. Baik dari sisi safety dan tidak memerlukan amenitas yang ribet ketika berbicara tentang alam.

“Gelaran IATTA TALKS ini merupakan “hope” atau harapan dari para pelaku wisata petualangan untuk bangkit dan bertumbuh pasca pandemi covid.” Pungkas Cahto Alkntana.

WartaNiaga.ID
Wisata Petualangan dan Kebangkitan Pariwisata Indonesia. Foto Kemenparekraf

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan dalam sambutannya, Indonesia adalah negara tropis yang terletak di garis imaginer khatulistiwa. Bentangan alamnya menghadirkan ragam aktivitas wisata petualangan yang menarik.

“Negeri ini setidaknya memiliki lebih dari 100 destinasi wisata petualangan yang membentang dari Sabang sampai Merauke.” Ungkap Sandiaga.

“Di antaranya telah didatangi lebih dari 100ribu wisatawan setiap tahunnya. Di antaranya telah tersohor di mancanegara. Seperti Puncak Cartenz Piramid, Gunung Rindaji, Kerinci, Semeru, Gua Jomblang, Gua Bumi Ayu, dan lainnya.” Jabarnya.

Menurut Sandiaga, wisata petualangan memiliki keunggulan karena adanya pengembangan dan penggabungan beberapa daya tarik wisata. Yaitu petualangan, kuliner, budaya sejarah, alam, religi, desa, dan olah raga.

“Dengan mendatangai destinasi wisata petualangan, wisatawan bisa merasakan sensasi alam yang betul-betul natural. Bisa menikmati kuliner, mengelal budaya, hidup sehat, dengan beraktivitas di luar ruangan dalam satu kali perjalanan.” Kata Sandiaga.

Baca Juga : Budidaya Durian Bawor di Lampung Barat 

Acara IATA ini akan mengenalkan Indonesia sebagai destinasi wisata petualangan. Menteri Sandiaga pun meyakini acara ini perlu dimanfaatkan untuk menambah wawasan dan pengalaman.

Menteri Sandiaga ucapkan sukses kepada pelaku usaha parwisata terkait SDGs, Risk Safty Management, dan Digita Promotion yang hadir di acara ini. Yang telah mendukung diversifikasi produk wisata petualangan di Indonesia.

Kemenparekraf, Menteri Sandiaga menambahkan, telah menyusun beberapa pola perjalanan wisata petualangan yang dapat dimanfaatkan oleh tur operator dan agen perjalanan.

“Seperti Indonesia Volcanoes Summit, Wallacea Expedition Route, Bird Watching Tambrau, Heart of Borneo, National Park Discovery, Wonderful Overland Flores, dan JOurney into The Magnificent Toba Caldera.” Sandiaga memaparkan.

Sejak November 2020 Kemenparekraf juga telah menerbitkan panduan CHSE yang ditujukan bagi pengelola wisata, penyedia jasa wisata, wisatawan, serta pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota. Serta alokasi untuk para asosiasi usaha dan profesi terkait wisata petualangan.

“Sukses untuk IATTA Talk 2021. Semoga acara ini bisa mengenalkan wisata petualangan kepada khalayak. Sehingga menginspirasi pelaku wisata untuk berbenah mempersiapkan produk wisata petualangan yang lebih baik.” Menteri Sandiaga menutup sambutannya.