WartaNiaga – Satgas Pangan Bandar Lampung cegah spekulan berulah mencari keuntungan besar di tengah surplusnya bahan pokok di Kota Tapis Berseri.
“Bapanas sudah merilis bahwa Kota Bandar Lampung surplus untuk keseluruhan komoditas pokok menjelang bulan Ramadan 1444 H,” kata Koordinator Satgas Pangan Bandar Lampung, Kadek Sumarta, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis, 16 Maret 2023.
“Bahkan untuk beras yang harganya hari ini tinggi. Artinya kita tidak perlu khawatir untuk persiapan Ramadan terkait komoditas pokok strategis,” lanjut Kadek yang juga Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung.
Baca Juga: Tiket Angkutan Lebaran KAI Tanjungkarang Terjual 31,6 Persen
Badan Pangan Nasional (Bapanas) merilis sejumlah daerah yang mengalami defisit dan surplus bahan pangan pokok strategis pada 16 Maret 2023.
Mulai dari beras, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, cabai merah, minyak goreng, bawang putih, daging sapi, jagung, cabai rawit, gula pasir, dan kedelai.
Baca Juga: UMKM dan IKM Penggerak Pemulihan Ekonomi Bandar Lampung
Hasil monitoring dan evaluasi Bapanas per bulan Maret 2023 di 514 kabupaten/kota se-Indonesia menyebutkan Kota Bandar Lampung surplus untuk komoditas pangan berikut:
beras 1.178 ton; daging ayam ras 70 ton; telur ayam ras 101 ton; bawang merah 34 ton; cabai merah 20 ton; minyak goreng 160 ton; bawang putih 23 ton; daging sapi 24 ton; jagung 110 ton; kedelai 23.640 ton.
Satgas Pangan Bandar Lampung akan memastikan distribusi bahan pokok aman untuk mencegah spekulan berulah menjelang bulan suci Ramadan 2023.
“Satgas Pangan tetap mengawasi karena ada kecenderungan di bulan Ramadan, entah itu ulah spekulan atau beberapa komoditas ada gangguan distribusi, yang mengakibatkan bahan pokok seolah-olah langka. Padahal sebetulnya enggak langka,” jelas Kadek.
Baca Juga: Pantai Air Panas di Sukamaju Bandar Lampung
Satgas Pangan Bandar Lampung cegah spekulan berulah dengan aktif memantau ketersediaan bahan pangan pokok di pasar.
Kadek mengatakan bahan pangan pokok strategis di Bandar Lampung surplus berdasarkan ketersediaan dan rerata konsumsi komoditas bahan pokok di masyarakat.
“Kan kalau kita hitung ketersediaan harusnya cukup, tapi ada beberapa harga komoditas yang mulai naik,” ujar Kadek.
Kenaikan harga bahan pangan pokok setiap hari besar keagamaan selalu menjadi tren dan ditengarai akibat ulah spekulan.
“Caranya supaya harga naik itu terlihat wajar, pasti hilang dulu dari pasaran atau distribusinya turun. Jadi seolah-olah naik karena pasokannya terhambat,” kata Kadek.
Baca Juga: Antisipasi Laju Inflasi Akibat HPP Gabah Kering Naik
Untuk mengantisipasi ulah spekulan yang memainkan harga bahan pangan pokok, lanjut dia, Satgas Pangan Bandar Lampung aktif memantau jalur distribusi.
“Kita bekerja sama dengan kepolisian lebih aktif memantau jalur distribusi untuk menghindari adanya penimbunan atau ulah spekulan yang akan mempermainkan harga,” pungkas Kadek.