PLN Tambah 10 Unit SPKLU di Lampung

PLN Tambah 10 Unit SPKLU di Lampung
PLN UID Lampung akan menambah 10 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Provinsi Lampung di 2023. Foto: Arsip Humas PLN UID Lampung

WartaNiaga – PLN tambah 10 unit SPKLU di Lampung di 2023 seiring peningkatan animo masyarakat menggunakan kendaraan listrik.

Senior Manager Keuangan Komunikasi dan Umum PLN UID Lampung, Wahyudi, mengatakan PLN tambah 10 unit SPKLU di Lampung sesuai Inpres Nomor 7 Tahun 2022.

“Mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 serta tingginya animo masyarakat, maka tahun ini kami akan menambah 10 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Provinsi Lampung,” ujar dia dalam keterangannya, Kamis, 19 Januari 2023.

Baca Juga: Eva Dwiana Resmikan Taman UMKM Siger Sukaraja

Instruksi Presiden RI Joko Widodo mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik.

Wahyudi menuturkan 10 Unit SPKLU di Lampung rencananya akan ditempatkan di daerah Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Lampung Utara, dan Lampung Selatan.

“Ini masih dalam tahapan pembahasan untuk titik pasti lokasinya, namun untuk wilayahnya itu ada di Kota Bandar Lampung, Lampung Utara itu ada di Kota Bumi, Lampung Selatan itu ada di Kecamatan Natar serta di Kota Metro,” jelas dia.

PLN berencana menambah 10 unit SPKLU di Lampung yang terdiri dari 3 unit SPKLU Ultra Fast Charging (200kw), dan 7 unit SPKLU Slow Charging (7-25kw).

“SPKLU Ultra Fast Charging untuk Bandar Lampung, Rest Area Natar, serta Pelabuhan Bakauheni,” kata Wahyudi.

Sementara, SPKLU Slow Charging akan ditempatkan di Kota Bandar Lampung, Kota Metro, dan Kotabumi Lampung Utara.

Selain menambah jumlah SPKLU, lanjut Yudi, PLN UID Lampung juga akan mengubah dua Unit SPKLU Slow Charging menjadi Ultra Fast Charging.

“Dengan ini diharapkan semakin banyak masyarakat yang beralih menggunakan kendaraan listrik,” ujar dia.

Wahyudi menjelaskan menggunakan kendaraan listrik jauh lebih hemat dari kendaraan bahan bakar minyak, baik untuk perawatan maupun konsumsi listrik.

“Bisa lebih hemat biaya hingga sepertiga daripada mobil konvensional,” kata dia.

Kendaraan listrik hanya membutuhkan pengecekan kondisi baterai secara berkala hingga kondisi ban.

Sementara, untuk pengisian daya baterai juga bisa dilakukan di rumah.

Dari 0 mencapai 100 persen kurang lebih membutuhkan waktu 30 menit, dengan jarak tempuh mencapai 250-300 kilometer.

“Kalau dengan tarif listrik, ini jelas lebih irit mencapai sepertiga. Sangat hemat sekali,” pungkas Wahyudi.