WANI – Kehidupan manusia sejatinya tidak pernah terlepas dari literasi. Baik itu untuk memperoleh pengetahuan ataupun melaksanakan aktivitas di kehidupan sehari-hari.
Pasalnya, literasi ini cakupannya sangat luas. Jika sedikit dijabarkan terkait manfaat literasi, sangat bermanfaat untuk mengoptimalkan kinerja otak, meningkatkan kemampuan analisis, meningkat kemampuan verbal, membantu meningkatkan konsentrasi, menambah wawasan, menambah perbendaharaan kata (Harvey J.Graff, 2006).
Bahkan, dengan memiliki kemampuan literasi yang baik akan sangat memudahkan manusia dalam mengambil keputusan untuk memecahkan suatu permasalahan.
Covid 19 membuat segalanya berubah, selain dampak kesehatan, muncul juga dampak-dampak lain, dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Tak terkecuali tingkat baca masyarakat.
Pandemi menuntut kita untuk menggunakan teknologi, kerja, belajar, bahkan usaha.
Handphone adalah Fasilitas yang sering di gunakan di masa seperti ini.
Namun pemanfaatannya kurang maksimal. Anak- anak ketergantungan dengan handphone, bukan untuk belajar namun bermain game.
Gubuk Literasi terlahir karna adanya keresahan kaum muda yang miris melihat kondisi seperti ini. Tujuan dari gubuk literasi adalah memperkenalkan minat baca di usia dini dan mendidik karakter anak di saat pandemi dengan konsep yang menarik.
Kegiatan utama dari gubuk literasi adalah membaca buku, game pengetahuan, menggambar, mewarnai, peminjaman buku, perlombaan anak, mengerjakan tugas bersama dan mendongeng.
Namun target gubuk literasi tak hanya anak, disini kami membuka ruang diskusi, rapat organisasi, dan lain lain.
Gubuk Literasi berada di Sumur Waru 4 Sukabumi Indah, Bandar Lampung. Agenda rutin Gubuk Literasi di laksanakan setiap hari minggu, saat ini sudah berjalan Jilid ke 2.
Ibu Ika salah satu orang tua yang menemani anaknya menyambut hangat kegiatan ini, “Covid membuat anakku suka banget maen game, libur pun di gunakan main hp, jadi Alhamdulillah jika ada kegiatan seperti ini anakku jadi bisa bergaul dengan teman teman dan mendapatkan ilmu juga.”
Harapannya, kontribusi kecil ini dapat menjadi contoh seluruh lapisan masyarakat dalam meningkatkan minat baca. Baik itu untuk diri sendiri, anak, bahkan lingkungannya.
Juga, dapat menjadi pintu untuk anak-anak yang berkunjung dalam mengenal buku dan gemar membaca.
Sehingga, dapat memberi pengaruh besar pada kepribadian anak menjadi berkarakter, berpengetahuan, dan memiliki simpati empati.