Libur Natal dan Tahun Baru Harga Tiket Melonjak

Libur Natal dan Tahun Baru Harga Tiket Melonjak
Pesta kembang api pada malam perayaan pergantian tahun, 1 Januari 2020, saat Libur Natal dan Tahun Baru di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Ungasan, Badung, Bali. Foto: Antara

WartaNiaga – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru harga tiket melonjak.

Libur Natal dan Tahun Baru merupakan high season atau musim libur yang lumayan ramai dibandingkan low season atau musim rekreasi yang sepi pengunjung.

Salah satu aplikasi online perjalanan menawarkan tiket pesawat di hari Sabtu, 24 Desember 2022, dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng menuju Denpasar, Bali, untuk sekali perjalanan seharga Rp1,3 juta hingga Rp1,5 juta lebih.

Padahal, biasanya harga tiket pesawat dengan tujuan yang sama berada di bawah Rp1 juta.

Baca Juga: Jumlah Wisman ke Indonesia Naik 364 Persen

Beberapa penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng mengaku libur Natal dan Tahun Baru harga tiket melonjak.

Ngerasain sih, apalagi di bulan Desember begini kan high season ya. Jadi kayak nggak wajar gitu, mahal dari yang sebelumnya,” kata Vivi seorang ibu rumah tangga.

Ucha seorang pedagang juga merasakan lonjakan harga tiket pesawat di bulan Desember menjelang musim liburan.

“Terakhir aku beli tiket sekitar Rp500 ribu, eh tiba-tiba ke sini itu Rp1,3 juta. Lumayan kan jarak jauhnya. Terasa lonjakannya,” ujar dia.

Penumpang lainnya, Izzy seorang musisi mengatakan,”Kalau untuk lonjakan saat ini pasti sudah dirasakan banget karena kita sering jalan-jalan ke luar kota. Terasa banget untuk kenaikan tiket sekarang ini. High season kan.”

Sementara, Shinta seorang mahasiswi mengaku sudah terbiasa setiap libur Natal dan Tahun Baru harga tiket melonjak.

“Terasa sih tapi mungkin karena aku perginya selalu high season gak pernah low fare, jadi kalau high season sama aja sih,” kata dia.

Harga tiket melonjak menjelang libur Natal dan Tahun Baru ditengarai akibat kenaikan harga BBM pesawat atau avtur.

Para penumpang pesawat berharap kenaikan harga tiket diiringi dengan peningkatan fasilitas layanan oleh maskapai penerbangan.

“Kita tetap butuh liburan, tapi fasilitasnya sama aja, cuma harganya saja yang berubah,” kata Vivi.

Shinta juga menyampaikan hal senada. Menurut dia, pandemi Covid-19 justru membuat kepuasan penumpang menurun.

“Waduh kalau fasilitas sama saja, kayak sebelum pandemi gitu. Malah kayaknya lebih parah karena antrean vaksin,” ujar dia.

Harga tiket pesawat melonjak menjelang high season Natal dan Tahun Baru ditengarai disebabkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pesawat atau avtur.

Kenaikan harga BBM untuk pesawat ini terjadi merata, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.

Mengutip data di One Solution Pertamina, harga bahan bakar avtur rute domestik di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng periode 1-14 November 2022 menembus Rp15.904 per liter.

Angka tersebut naik 6 persen dibandingkan periode 15-31 Oktober yang hanya Rp15.003 per liter.

Kemudian, harga avtur di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, juga tercatat naik, dari Rp17.307 per liter menjadi Rp18.464 per liter untuk rute domestik.

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2022 lalu mengeluarkan data bahwa sektor transportasi menyebabkan atau menyumbang inflasi sebesar 1,17 persen.

Baca Juga: Sandiaga Uno Optimis Pariwisata Indonesia Bangkit di 2023